Oleh: Hendy UP *)
Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional XV akan berlangsung di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada bulan Mei 2017 mendatang. Di bulan ini, di setiap provinsi di seantero Nusantara tengah berlangsung Pekan Daerah (Peda) sebagai lembaga antara untuk menyatukan visi-misi dan gagasan segar lokalistik-daerah yang akan dibawa para KTNA provinsi ke gelanggang Penas XV di NAD kelak.
Peda KTNA tingkat Provinsi Sumsel diselenggarakan di Lubuklinggau yang berlangsung dari tanggal 17 – 22 Oktober 2016 pekan ini. Perhelatan Penas/Peda KTNA, sesungguhnya merupakan rangkaian sejarah pergulatan dan pergolakan panjang nan melelahkan para kaum tani, semenjak rezim Orde Lama Bung Karno hingga Orde Muta’akhir Mas Jokowi-JK.
Dalam usianya yang ke-45 tahun, harus diakui bahwa pelaksanaan Penas Petani-Nelayan Indonesia agaknya semakin kehilangan magi-nya. Di tengah keprihatinan yang menyayat kaum tani kini, di tengah kondisi Nilai Tukar Petani (NTP) yang semakin merosot tajam-menghujam mendekati angka 100, di tengah kondisi-rumit kalkulasi Indeks Gini Rasio (IGR) yang semakin menjauh dari angka nol; kiranya tidaklah berlebihan jika kita semakin wajib berkontemplasi, seberapa besar efek-manfaat atas hiruk-pikuk perhelatan Penas dan Peda di era otonomi ini.
Kondisi miris kaum tani tersebut bukanlah narasi yang ‘didramatisir’ sama sekali. Ini sebuah fakta on the field ! Luapan harapan akan harga ‘jedol parah’ yang bikin sumringah, harga tandan buah sawit yang segera melejit, serta semburat kuning hamparan padi yang akan dipanen tanpa serangan wereng-ekplosif, agaknya belum dirasakan kaum tani. Mungkin esok atau lusa, kita berharap lagi…!, seperti syair Koes Plus di era 70-an. Petani lagi-lagi masih bungkam: bahwa air irigasi from Watervang tidak pernah rela singgah di Q. Tambahasri, apatah lagi nyasar ke petak-petak sawah di Kecamatan Purwodadi secara rutin terkendali. Beruntunglah warga di Siringagung-Ketuan-Tanahperiuk, D. Tegalrejo dan sebagian Satan Ulu yang bisa berfoya-foya membendung irigasi dengan batu-bata dan besi-terali, seolah limpahan air irigasi dikirim Tuhan secara khusus hanya untuk dirinya dan tetangga kanan-kiri yang tak tahu diri.
Butir-butir pemikiran sekitar itulah, antara lain yang seyogyanya menjadi bahan permenungan para delegasi kaum tani di ajang Peda dan Penas Petani. Masyarakat tani sangat berharap, bahwa kejernihan hati dan kecerdasan intelektual serta kebijakan moral-spiritual para delegasi kaum tani di gelanggang Peda ini, harus mampu menangkap substansi dan saripati kebutuhan dasar kaum tani yang akan diperniagakan mati-matian di ajang Penas XV di Aceh kelak. Kita semua berharap, jikalau Presiden Jokowi hadir di Penas XV kelak, mestinya akan mampu menangkap ungkapan kebutuhan dasar kaum tani agar tak tergilas pasar bebas ASEAN yang semakin terasa dan tercium keringat persaingannya.
Dalam catatan perjalanan Penas, memang tidaklah setiap perhelatannya dihadiri Presiden RI. Penas VI di Simalungun dihadiri Presiden Soeharto pada tahun 1986; Penas XII di Banyuasin juga dihadiri Presiden SBY pada tahun 2007. Sekadar mengingat perjalanan sejarah Penas Petani dari waktu ke waktu berikut ini diuraikan catatan Penas I hingga Penas XIV.
No
|
Nama PENAS
|
Tempat, Waktu
|
Tema
|
1
|
PENAS I
Pertemuan Petani-Nelayan
|
Cihea, Cianjur, Jawa Barat
18-25 Sep 1971
|
Meningkatkan Peranan Petani dalam Program Pembangunan Pertanian
|
2
|
PENAS II
Pertemuan Kontak Tani-Nelayan
|
Wringintelu, Jember, Jatim
23-29 Jun 1974
|
Meningkatkan Partisipasi Petani-Nelayan dlm Pembangunan Lima Tahun II
|
3
|
PENAS III
Pertemuan Kontak Tani- Nelayan
|
Sempidi, Badung, Bali
20-24 Apr 1980
|
Keserasian Kegiatan Pembangunan Usaha Tani-Nelayan dg Kesempatan
Kerja dan Pendapatan Klg dg Kelestarian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam
|
4
|
PENAS IV
Pertemuan Kontak Tani- Nelayan
|
Tawia, HST, Kalsel
22-27 Jun 1981
|
Tingkatkan Produksi dan Pengadaan Pangan bagi Kesejahteraan Bangsa
dan Umat Manusia
|
5
|
PENAS V
Pertemuan Kontak Tani- Nelayan
|
Probolinggo, Lampung Tengah, Lampung
22-25 Agu 1983
|
Meningkatkan Kemampuan, Peranan dan Peranserta Petani-Nelayan sebagai
Upaya utk Mencapai Pertanian Tangguh
|
6
|
PENAS VI
Pertemuan Kontak Tani-Nelayan
|
Bandarmarihat, Simalungun, Sumut
22-27 Jul 1986
|
Mewujudkan Petani-Nelayan Tangguh Dlm. Menyukseskan Lepas Landas
Pemb. Pertanian Melalui Peningkatan Peranan KTNA Dlm Kelembagaan Ekonomi
Perdesaan yang Sehat dan Kuat.
|
7
|
PENAS VII
Pertasikencana *)
|
Pangkep, Sulawesi Selatan
08-16 Jul 1988
|
Memantapkan Keterpaduan Kelompok Tani-Nelayan dan KUD utk Mewujudkan
Petani Tangguh dan Keluarga Sejahtera
|
8
|
PENAS VIII
Pertasikencana
|
Mungkid, Magelang, Jateng
Juli 1991
|
Memantapkan Petani-Nelayan Tangguh, KUD Mandiri dan KB Mandiri yg
Berwawasan Lingkungan Guna Mewujudkan Kelg. Sejahtera
|
9
|
PENAS IX
Pertasikencana
|
Gerung, Lombok Barat, NTB
16-22 Jul 1996
|
Melalui Agribisnis, Koperasi Mandiri dan Pembangunan Kelg. Sejahtera,
Kita Tingkatkan Kualitas SDM dan Pengentasan Kemiskinan
|
10
|
PENAS X
Agribisnis
|
Tasikmalaya, Jawa Barat
20-25 Okt 2001
|
Melalui Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Kita Tingkatkan Kesejahteraan
Petani-Nelayan
|
11
|
PENAS XI
Pertemuan Kontak Tani-Nelayan
|
Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara
05-10 Jun 2004
|
Dengan Membangun Kepemimpinan Kontak Tani-Nelayan, Kita Kembangkan
Kemitraan Agribisnis menuju Petani-Nelayan Mandiri
|
12
|
PENAS XII
Pertemuan Kontak Tani- Nelayan
|
Banyuasin, Palembang Sum-Sel
07-12 Jul 2007
|
Dengan Revitalisasi Pertanan Kita Tingkatkan Kemandirian dan
Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayah
|
13
|
PENAS XIII
Pertemuan Kontak Tani-Nelayan
|
Tenggarong, Kutai Kartanegara, KalTim
18-22 Jun 2011
|
Melalui Pemberdayaan Petani-Nelayan dan Penguasaan Teknologi
Tepatguna Kita Kembangkan Daya Saing Pereknomian Nasional Dlm Rangka Peningkatan
Pendapatan Petani-Nelayan
|
14
|
PENAS XIV
Pertemuan Kontak Tani- Nelayan
|
Kepanjen, Malang, Jawa Timur
07-21 Jun 2014
|
Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan Dlm
Rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Usaha Tani Guna Mewujudkan
Kesejahteraan Petani-Nelayan.
|
*) Pertasikencana kependekan dari Pertanian, Koperasi, Keluarga Berencana, yakni kerja sama penggabungan peringatan Hari Krida Pertanian, Koperasi dan KB.
Lubuklinggau, 17 Oktober 2016.
*) Penulis adalah pemerhati masalah sosial-pertanian dan perdesaan, mukim di Lubuklinggau.